Gaya Hidup

Apa Itu Employment Gap? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

×

Apa Itu Employment Gap? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Sebarkan artikel ini
Apa Itu Employment Gap? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Employment Gap? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya. Image by katemangostar on Freepik

plbnews.web.id – Dalam dunia profesional, ada istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi, yaitu employment gap atau jeda pekerjaan. Meskipun terdengar sederhana, memiliki periode tanpa pekerjaan dapat memengaruhi karier seseorang, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu employment gap, penyebab-penyebabnya, serta cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, baik bagi individu yang mengalaminya maupun untuk perusahaan yang berencana merekrut kandidat dengan jeda pekerjaan yang signifikan.

Apa Itu Employment Gap?

Secara sederhana, employment gap adalah periode waktu ketika seseorang tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan tetap.

Jeda ini bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari alasan pribadi, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Biasanya, employment gap merujuk pada waktu yang cukup lama di antara dua pekerjaan yang mengarah pada ketidakhadiran dari pasar kerja.

Tidak jarang, para pencari kerja atau profesional yang memiliki employment gap merasa khawatir, terutama ketika melamar pekerjaan baru.

Banyak perusahaan yang sering menilai kelanjutan karier berdasarkan kesenjangan waktu antara pekerjaan sebelumnya dengan yang akan datang.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua employment gap menunjukkan masalah. Terkadang, hal tersebut justru bisa menjadi peluang bagi pelamar untuk mengembangkan keterampilan baru, melakukan perjalanan, atau merawat keluarga.

Penyebab Employment Gap

Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang mengalami employment gap. Beberapa alasan ini sangat umum dan bisa dimengerti oleh pemberi kerja. Berikut adalah beberapa penyebab yang sering terjadi:

1. Pendidikan Lanjutan

Banyak orang memilih untuk melanjutkan pendidikan mereka, baik itu melalui studi lanjutan atau pelatihan khusus yang relevan dengan karier mereka.

Meskipun ini dapat menyebabkan jeda pekerjaan sementara, melanjutkan pendidikan atau memperoleh sertifikasi baru bisa meningkatkan daya saing dalam dunia kerja.

2. Perubahan Karier

Perubahan karier adalah alasan yang semakin umum dalam dunia kerja modern. Banyak profesional yang merasa tidak puas dengan jalur karier mereka sebelumnya dan memutuskan untuk mengejar peluang di bidang yang berbeda.

Baca Juga :  Jadwal Jogging Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Proses ini sering kali membutuhkan waktu untuk memperoleh keterampilan yang relevan, mencari peluang yang sesuai, atau bahkan mengikuti kursus tertentu untuk memperkuat latar belakang mereka.

3. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang serius bisa menjadi alasan utama bagi seseorang untuk keluar dari dunia kerja. Baik itu karena sakit sementara atau penyakit jangka panjang, banyak individu yang membutuhkan waktu untuk pemulihan sebelum bisa kembali bekerja.

Hal ini tentunya mempengaruhi karier mereka dalam jangka pendek, namun beberapa pekerja dapat kembali dengan keterampilan yang lebih baik setelah sembuh.

4. Cuti Keluarga

Cuti untuk merawat keluarga, seperti mengurus anak yang baru lahir atau merawat orang tua yang sakit, merupakan alasan lain yang sering menyebabkan employment gap.

Bagi banyak orang, keluarga adalah prioritas utama, dan jeda pekerjaan ini bisa menjadi keputusan yang bijaksana untuk kesejahteraan pribadi dan keluarga.

5. Pengangguran atau Kesulitan Mencari Pekerjaan

Tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan mencari pekerjaan dalam pasar kerja yang kompetitif. Meskipun memiliki kualifikasi yang tepat, faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, persaingan yang ketat, atau kurangnya peluang pekerjaan dapat menyebabkan periode pengangguran yang lebih lama dari yang diharapkan.

6. Wirausaha

Beberapa individu memutuskan untuk berwirausaha atau memulai bisnis mereka sendiri, yang bisa memakan waktu lama untuk dibangun dan berjalan lancar.

Selama periode ini, mereka tidak terlibat dalam pekerjaan tetap yang terkait dengan perusahaan besar, namun pengalaman berwirausaha ini bisa memberikan wawasan yang sangat berharga di dunia profesional.

Dampak Employment Gap pada Karier

Meskipun employment gap adalah fenomena yang umum, banyak orang merasa khawatir tentang dampaknya terhadap karier mereka. Beberapa dampak negatif yang mungkin muncul adalah:

Baca Juga :  Tanda-Tanda Red Flag di Tempat Kerja, Kapan Harus Resign?

1. Persepsi Negatif dari Pemberi Kerja

Pemberi kerja atau perekrut terkadang melihat jeda pekerjaan sebagai indikator ketidakstabilan atau kurangnya komitmen. Mereka mungkin khawatir tentang seberapa cepat karyawan baru akan beradaptasi atau merasa bahwa calon tersebut kurang serius dalam menjalani karier.

2. Kesulitan untuk Menyesuaikan Diri dengan Perubahan Teknologi

Industri dan teknologi terus berkembang pesat, dan periode waktu yang lama tanpa pekerjaan dapat membuat seseorang kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Mereka mungkin merasa kurang familiar dengan perangkat lunak terbaru atau perkembangan industri yang cepat.

3. Penurunan Kepercayaan Diri

Seseorang yang menghadapi employment gap sering kali merasa tidak percaya diri dalam pencarian pekerjaan mereka. Hal ini bisa berpengaruh pada cara mereka melamar pekerjaan, menyusun CV, dan mempersiapkan wawancara.

Cara Mengatasi Employment Gap

Jika Anda memiliki employment gap dalam riwayat pekerjaan Anda, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan menjelaskan jeda tersebut, baik kepada diri sendiri maupun kepada calon pemberi kerja.

1. Jujur dan Terbuka

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi employment gap adalah dengan jujur ​​dan terbuka mengenai alasan di balik jeda tersebut. Jika Anda mengambil cuti untuk merawat keluarga atau melanjutkan pendidikan, jelaskan dengan jelas dalam surat lamaran atau wawancara.

Keterbukaan mengenai alasan tersebut dapat menunjukkan integritas dan kejujuran Anda kepada calon pemberi kerja.

2. Tunjukkan Pencapaian atau Keterampilan yang Diperoleh Selama Gap

Salah satu cara efektif untuk mengurangi dampak negatif dari employment gap adalah dengan menunjukkan keterampilan atau pencapaian yang Anda dapatkan selama periode tersebut.

Misalnya, jika Anda mengambil kursus online, mendapatkan sertifikasi baru, atau bekerja sebagai sukarelawan, hal-hal ini dapat menunjukkan bahwa Anda tetap aktif mengembangkan diri, meskipun tidak bekerja penuh waktu.

Baca Juga :  Kenali Ciri-Ciri Psikologis yang Bisa Mengurangi Daya Tarik Anda

3. Perbarui CV dan Profil Profesional

Pastikan bahwa CV Anda mencerminkan keterampilan dan pengalaman terbaru. Jika Anda mengalami employment gap, coba isi gap tersebut dengan kegiatan yang relevan seperti pelatihan, kursus, atau proyek freelance. Hal ini akan memberi gambaran bahwa Anda tetap berkomitmen untuk belajar dan beradaptasi.

4. Jaringan dengan Profesional Lain

Berhubungan dengan orang-orang di industri yang Anda minati dapat membantu Anda menemukan peluang pekerjaan yang lebih cepat.

Melalui jaringan, Anda bisa mendapatkan informasi tentang tren industri terbaru, serta peluang yang mungkin tidak diiklankan secara terbuka.

5. Pertimbangkan Pekerjaan Paruh Waktu atau Kontrak

Jika kesulitan menemukan pekerjaan penuh waktu, pekerjaan paruh waktu atau kontrak bisa menjadi cara yang baik untuk memasuki kembali pasar kerja.

Selain memberikan pengalaman yang relevan, pekerjaan paruh waktu juga bisa memperbaiki resume dan membantu Anda membangun kepercayaan diri.

6. Persiapkan Diri untuk Wawancara

Dalam wawancara kerja, persiapkan diri untuk menjelaskan employment gap dengan cara yang positif. Jelaskan alasan di balik jeda tersebut, tetapi juga pastikan untuk menunjukkan bahwa Anda siap untuk berkontribusi dan kembali bekerja dengan semangat baru.

Employment gap adalah sesuatu yang umum terjadi dalam perjalanan karier setiap orang. Tidak selalu merupakan indikasi buruk, melainkan bisa jadi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, merawat keluarga, atau mengejar pendidikan lebih lanjut.

Dengan pendekatan yang tepat dan persiapan yang matang, Anda dapat mengatasi dampak negatif dari jeda pekerjaan dan kembali memasuki dunia profesional dengan percaya diri.

Dengan menunjukkan keterampilan yang diperoleh selama gap, serta berkomunikasi secara terbuka dan jujur, Anda dapat meyakinkan pemberi kerja bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang dilamar.