Surabaya, Jawa Timur – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia menggelar acara Ceremony of Keel Laying untuk Kapal Fregat Merah Putih ke-2. Acara yang berlangsung di fasilitas PT PAL Indonesia ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kekuatan pertahanan nasional, khususnya di sektor maritim.
Acara tersebut menampilkan prosesi simbolis peletakan lunas kapal oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemhan, Steverly C. Parengkuan, yang mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Yusuf Jauhari. Tradisi peletakan koin di atas dudukan blok kapal menandai dimulainya pembangunan kapal perang ini. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Kemhan RI dalam memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Laut (AL) demi menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia.
Penguatan Kemandirian Industri Pertahanan
Dalam keterangan resminya pada Sabtu (16/11/2024), Steverly menegaskan bahwa pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Proyek ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kemandirian alutsista.
“Pengadaan kapal fregat ke-2 ini adalah bagian dari program untuk mendukung TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia di laut,” ujar Steverly.
Steverly juga menyampaikan harapannya agar PT PAL Indonesia semakin memperkuat keahlian dalam memproduksi kapal perang modern. Hal ini akan mendukung keberlanjutan pembangunan armada TNI AL yang kompetitif di masa depan.
Kapal dengan Kemampuan Tempur Multimatra
Kapal Fregat Merah Putih ke-2 merupakan tonggak sejarah dalam dunia perkapalan militer Indonesia. Kapal ini didesain untuk memiliki kemampuan tempur multimatra yang meliputi:
- Laut ke Laut (Surface to Surface): Memungkinkan penghancuran target di permukaan laut.
- Laut ke Udara (Surface to Air): Melindungi kapal dari ancaman udara.
- Anti-Kapal Selam (Anti-Submarine Warfare): Memiliki kemampuan mendeteksi dan menyerang kapal selam musuh.
- Perang Elektronik (Electronic Warfare): Termasuk kemampuan perang siber untuk melindungi sistem komunikasi dan navigasi.
Dengan panjang 140 meter dan lebar 19,75 meter, kapal ini dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 28 knots. Spesifikasinya dirancang untuk menghadapi berbagai ancaman dan operasi strategis di perairan Nusantara.
Kemajuan Industri Pertahanan Nasional
Pembangunan kapal fregat ini menunjukkan peningkatan kapasitas produksi PT PAL Indonesia yang terus berkembang pesat. Setelah kapal fregat pertama diproduksi di Divisi Kapal Niaga, kapal kedua ini dikerjakan di Divisi Kapal Selam, menunjukkan diversifikasi kemampuan produksi PT PAL.
Proses pembangunan kapal ini juga dipercepat dari rencana awal yang selesai pada Maret 2025. Hal ini mencerminkan efisiensi tinggi dalam pengelolaan proyek dan penguasaan teknologi.
Meningkatkan Daya Saing TNI AL
Keberadaan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 diharapkan memberikan keunggulan strategis bagi TNI AL dalam menjaga keamanan wilayah laut Indonesia. Dengan teknologi mutakhir, kapal ini akan menjadi salah satu ujung tombak dalam memperkuat pertahanan negara di tengah dinamika keamanan global yang terus berkembang.
“Kami berharap melalui proyek ini, PT PAL Indonesia dapat semakin meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sejenis di masa depan,” tambah Steverly.
Kolaborasi antara Kemhan RI dan PT PAL Indonesia dalam pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini mencerminkan komitmen kuat untuk memperkuat pertahanan laut Indonesia. Dengan kemampuan tempur canggih dan desain modern, kapal ini tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, tetapi juga aset strategis dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim.
Proyek ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menghasilkan alutsista berkualitas tinggi secara mandiri, mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.