Bandung, Pada Senin (18/11/2024), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Agus Subiyanto menggelar video conference dengan Ketua Staf Gabungan Amerika Serikat (CJCS), General Charles Q. Brown, Jr.
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kosasih, Kodam III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam bidang militer.
Komitmen Bersama untuk Meningkatkan Kerja Sama
Mengawali pertemuan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan apresiasi atas komitmen kuat Pemerintah Amerika Serikat dan Kepala Staf Gabungan USINDOPACOM dalam upaya terus-menerus memperkuat hubungan pertahanan bilateral antara kedua negara.
“Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat memiliki makna strategis yang sangat besar. Kami akan terus memperkuat hubungan ini melalui latihan bersama, pengembangan kapasitas, dan peningkatan fasilitas yang mendukung kesiapan kedua negara,” ujar Panglima TNI dalam pernyataannya.
Panglima TNI juga menegaskan pentingnya kerja sama yang kuat dalam menjaga stabilitas kawasan serta menghadapi berbagai tantangan keamanan global.
“Dalam dunia yang semakin kompleks ini, kerja sama pertahanan yang baik sangat penting. Kita harus saling mendukung untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi ancaman yang ada,” tambahnya.
Latihan Gabungan Super Garuda Shield
Salah satu topik penting dalam pertemuan tersebut adalah peningkatan kapasitas dalam Latihan Gabungan Super Garuda Shield, yang telah menjadi sarana penting dalam meningkatkan kesiapan operasional kedua negara.
Latihan ini juga bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kerjasama operasional antara TNI dan militer AS dalam menghadapi potensi ancaman yang berkembang. Jenderal Subiyanto menjelaskan bahwa latihan ini sangat berperan dalam mematangkan strategi dan taktik operasional yang akan diterapkan apabila terjadi ancaman di kawasan.
Peningkatan Fasilitas Latihan dan Inisiatif Latihan Siber
Dalam pertemuan itu, Panglima TNI juga menyampaikan pentingnya tindak lanjut atas usulan peningkatan fasilitas yang diajukan oleh USINDOPACOM. Fasilitas yang menjadi perhatian khusus adalah Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Baturaja, Sumatra Selatan.
Peningkatan fasilitas di lokasi tersebut diharapkan dapat memperkuat kualitas latihan gabungan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Peningkatan fasilitas ini penting agar latihan bersama yang kita lakukan dapat lebih maksimal, serta mendukung kesiapan operasional kedua negara di masa depan,” jelasnya.
Selain itu, Panglima TNI juga menginisiasi penambahan elemen latihan baru dalam program latihan gabungan, yakni Latihan Siber. Ini merupakan langkah proaktif untuk menghadapi ancaman siber yang semakin berkembang dan menjadi tantangan global.
“Perkembangan teknologi informasi dan ancaman siber yang semakin kompleks membutuhkan persiapan yang matang. Latihan Siber ini akan menjadi bagian penting dalam mempersiapkan TNI dalam menghadapi perang modern berbasis digital,” ujar Jenderal Agus Subiyanto.
Penegasan Komitmen untuk Kolaborasi yang Lebih Erat
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk terus meningkatkan asosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pertahanan.
General Charles Q. Brown, Jr., dalam keterangannya menyatakan, “Kerja sama yang semakin erat ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih akrab dan produktif di masa depan dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan global.”
Kesepakatan ini semakin menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kolaborasi militer dan meningkatkan kesiapsiagaan bersama.
Kerja sama yang erat ini, terutama dalam bidang latihan gabungan dan peningkatan fasilitas, diharapkan dapat menjaga stabilitas kawasan serta memberikan kontribusi positif terhadap keamanan global yang semakin dinamis.
Melalui pertemuan ini, Indonesia dan Amerika Serikat juga menunjukkan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan baru di masa depan, termasuk ancaman siber dan teknologi canggih lainnya yang terus berkembang.
Komitmen ini mencerminkan pentingnya peran kedua negara dalam menjaga kedamaian dan stabilitas kawasan serta berkontribusi pada keamanan global.