plbnews.web.id – Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi earbud tanpa kabel atau TWS (True Wireless Stereo) telah menjadi perangkat audio yang sangat populer di kalangan pengguna gadget.
Kepraktisan, desain yang ringkas, serta kualitas suara yang semakin baik menjadikan TWS pilihan utama bagi banyak orang.
Namun, bersamaan dengan popularitasnya, muncul pula berbagai pertanyaan dan kekhawatiran seputar dampak kesehatan dari penggunaan TWS, terutama terkait risiko kanker otak.
Benarkah menggunakan TWS dapat meningkatkan risiko kanker otak? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Apa Itu TWS (True Wireless Stereo)?
TWS adalah perangkat audio kecil yang tidak memerlukan kabel untuk menghubungkan satu earbud dengan yang lainnya. Earbud TWS biasanya terhubung melalui koneksi Bluetooth dengan perangkat seperti smartphone, tablet, atau laptop.
Teknologi ini menawarkan kenyamanan karena pengguna bisa bergerak tanpa terganggu kabel, sekaligus memberikan kualitas suara yang baik.
Beberapa contoh produk TWS yang terkenal adalah Apple AirPods, Samsung Galaxy Buds, dan berbagai merek lokal yang menawarkan harga lebih terjangkau.
Kekhawatiran Munculnya Kanker Otak karena Radiasi?
Isu yang sering muncul seiring dengan penggunaan TWS adalah apakah radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat ini berpotensi menyebabkan kanker otak.
Kekhawatiran ini muncul karena teknologi TWS menggunakan gelombang radio frekuensi (RF) untuk menghubungkan earbud dengan perangkat pengirim, seperti smartphone.
RF adalah jenis radiasi non-ionisasi, yang berbeda dengan radiasi pengion seperti sinar-X atau radiasi nuklir yang diketahui dapat merusak DNA dan berpotensi menyebabkan kanker.
Namun, radiasi non-ionisasi yang dipancarkan oleh perangkat seperti TWS jauh lebih lemah dibandingkan dengan radiasi pengion.
Oleh karena itu, banyak ahli kesehatan dan ilmuwan yang menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menghubungkan penggunaan perangkat seperti TWS dengan risiko kanker otak.
Penjelasan Ilmiah tentang Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, yang juga ditemukan pada sinyal radio, Wi-Fi, dan sinyal ponsel, memiliki frekuensi yang lebih rendah dan energi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan radiasi pengion.
Energi yang rendah ini tidak cukup untuk merusak struktur atom atau DNA dalam sel tubuh manusia, yang merupakan salah satu faktor utama yang dapat memicu perkembangan kanker.
Dalam hal ini, radiasi yang dipancarkan oleh perangkat Bluetooth, termasuk TWS, tidak memiliki cukup energi untuk mengubah sel atau menyebabkan mutasi genetik yang dapat memicu kanker.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menilai apakah paparan terhadap radiasi non-ionisasi dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada pengembangan kanker.
Namun, sebagian besar studi menunjukkan bahwa paparan radiasi tingkat rendah, seperti yang terjadi saat menggunakan TWS, tidak membahayakan kesehatan manusia dalam kondisi penggunaan normal.
Apa Kata Penelitian?
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan yang menunjukkan bahwa paparan radiasi non-ionisasi dari perangkat seperti ponsel atau TWS dapat menyebabkan kanker otak.
WHO bahkan mengkategorikan radiasi elektromagnetik dari perangkat ini sebagai “mungkin karsinogenik bagi manusia” (kelompok 2B), yang artinya meskipun ada potensi risiko, tidak ada bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa radiasi ini secara langsung menyebabkan kanker.
Beberapa studi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian terkemuka juga belum dapat menemukan hubungan yang jelas antara penggunaan perangkat Bluetooth dan kanker otak.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute pada tahun 2011 yang memeriksa hubungan antara penggunaan ponsel dan kanker otak tidak menemukan peningkatan signifikan dalam risiko kanker otak akibat penggunaan ponsel dalam jangka panjang.
Begitu pula, banyak penelitian yang menilai pengaruh Bluetooth dan perangkat TWS menunjukkan hasil yang serupa.
Pengaruh Jangka Panjang: Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Meskipun studi-studi yang ada saat ini belum memberikan bukti yang cukup kuat tentang hubungan antara TWS dan kanker otak, para ilmuwan mengakui bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menilai dampak jangka panjang dari penggunaan teknologi ini.
Salah satu alasan utama adalah bahwa perangkat seperti TWS dan ponsel baru digunakan secara luas dalam beberapa dekade terakhir, sehingga data jangka panjang mengenai efeknya terhadap kesehatan manusia masih terbatas.
Selain itu, riset tentang dampak radiasi non-ionisasi terhadap kesehatan juga masih terus berkembang.
Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa TWS menyebabkan kanker otak, penelitian yang lebih terfokus dan komprehensif di masa depan mungkin akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang potensi dampak teknologi ini terhadap kesehatan.
Apa yang Bisa Anda Lakukan untuk Mengurangi Kekhawatiran?
Bagi pengguna yang masih merasa khawatir dengan dampak penggunaan TWS terhadap kesehatan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi potensi paparan radiasi:
- Gunakan TWS Secara Moderat: Mengurangi durasi penggunaan perangkat TWS dapat mengurangi paparan radiasi. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan headphone dengan kabel untuk sesi mendengarkan yang lebih lama.
- Jaga Jarak dari Tubuh: Sebisa mungkin, hindari menempelkan perangkat langsung ke tubuh Anda untuk waktu yang lama. Menggunakan earbud dengan ukuran yang pas dan tidak terlalu menekan juga bisa membantu.
- Manfaatkan Mode Speaker: Jika memungkinkan, gunakan speaker atau earphone yang lebih besar dan tidak langsung menempel di telinga untuk mengurangi intensitas radiasi yang diterima oleh tubuh.
- Beri Waktu Istirahat pada Penggunaan: Seperti halnya dengan penggunaan ponsel, memberi waktu istirahat pada tubuh dengan tidak terus-menerus menggunakan TWS dapat menjadi pilihan bijak.
TWS dan Kanker Otak, Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Meskipun ada banyak kekhawatiran seputar penggunaan perangkat TWS dan dampaknya terhadap kesehatan otak, hingga saat ini, penelitian ilmiah belum menemukan bukti yang cukup kuat yang menghubungkan penggunaan TWS dengan risiko kanker otak.
Radiasi non-ionisasi yang dipancarkan oleh perangkat TWS terbukti memiliki energi yang sangat rendah dan tidak cukup untuk merusak DNA atau memicu kanker.
Namun, penting untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan penelitian yang akan datang. Menggunakan perangkat ini secara bijak dan dengan moderasi tetap menjadi langkah terbaik untuk meminimalkan potensi risiko kesehatan.
Jadi, jika Anda khawatir tentang risiko kesehatan dari penggunaan TWS, disarankan untuk lebih memilih penggunaan yang seimbang dan mematuhi pedoman kesehatan yang berlaku.